14 Dokter Berbagai keahlian -Kisah Pilu Pria Obesitas 300 Kilogram, Selalu Merintih Setiap Jam 3 Malam Karena Kesakitan

Sodok Muhammad Fajri di ketahui berusia 27 yang tinggal di Pedurenan, Karang Tengah, Tangerang.

Fajri mengalami obesitas yang membuat berat badannya mencapai 300 kilogram.

Fajri baru menempati rumah tersebut selama dua tahun terakhir bersama dengan seorang ibunya.

Bedasarkan keterangan warg, Fajri telah mengalami obesitas sejak berusia 11 tahun.

Rintihan Muhammad Fajri selalu memecah keheningan malam. Suara penderitaan yang datang dari sakit dan ketidak berdayaan itu selalu terdengar.

Jam 3 malam, rintihan pria obesitas dengan berat badan kurang lebih 300 kilogram itu menembus tembik tembok rumah sampai ke telinga tetangganya.

Tidak mudah menghilangkan rasa sakit pria yang hanya hidup dengan ibunya yang juga tidak benar benar sehat.

Fajri enggan berobat ke rumah sakit khawatir merepotkan tetangga karena berat badannya.

Namun, rasa sakit yang terus menerus itu membuatnya tak punya pilihan.

Fajri dievakuasi ke RSUD Tanggerang pada rabu ( 7/6/2023 ). proses evakuasinya kemudian virak karebana mengunakan alat berat dan menjebol dinding rumahnya.

=> Baca juga: Heboh Penangkapan Dukun Palsu Pengganda Uang di Jepara, Ternyata Ini Kasusnya

Dua hari kemudian atau pada jumat ( 9/6/2023 ), Fajri di rujuk ke rumah sakuit Cipto Mangunkusomo (RSCM ) Jakarta pusat untuk perawatan lebih intensif.

Saat ini, sebanyak 14 dokter dari berbagai keahlian di kerahkan untuk memantau kondisi kesehat Fajri.

Soal rintihan Fajri yang selalu terdengar setiap pukul 3 subuh, di sampaikan oleh Acim, tetangga Fajri di Pedurenan, karang tenggah, Ciledug, Kota Tanggerang.

Acim kaget mendegar tanggisan itu. Dia pun menyadari bahwa suara itu adalah Fajrin pria obesitas yang tinggal di sebelah rumahnya.

”Saya kan di sini ( rumah ) kalau malam tuhjam 2-3 dini hari, kadang Fajri suka menangis karanya,” kata Acim.

Lantaran khawatir dengan kondisi Fajri, keesokan harinya Acim menanyakan apa yang terjadi.

”14 Dokter Berbagai keahlian di kerahkan untuk memantau kondisi kesehat Fajri, Pria Obesitas 300 Kilogram”

Fajri mengatakan kerap mengalami sakit, terutama di kaki dan tanggannya pada saat malam hari.

Hal itu menjadi salah satu pertimbangan Fajri akhirnya mau di bawa ke rumah sakit.

”Sebelumnya kan dia tidak pernah mau di bawa berobat, padahal warga sudah pada nyaranin tapi dia selalu gamau. Nah karena sakit itu akhirnya mau tuh berobat,” papar Acim.

Meski tinggal bersebelahan, Acim mengaku tak banyak berkomunikasi dengan fajri, apalagi saat fajri masih bisa beraktivitas.

Fajri lebih banyak berhubungan dengan herman, tetangga yang tinggal di sebelah kiri rumahnya.

=> Baca juga: Viral Jeruk Bergambar Wali Songo-Daun Batangnya Diserbu Warga

” Dia tinggal di sini sekitar empat tahun lalu. sekarang cuma tinggal sama ibunya aja, bapaknya dia meninggal dua tahun lalu. Terus abangnya tinggalnya masih tidak disini,’papar Acim.

Sebelum mengalami kecelakaan yang membuatnya tidak bisa beraktivitas, Acim menyebut Fajri kerap bepergian dengan sepeda motornya.

Saat itu, Fajri bekerja sebagai biro jasa pengurusan surat- surat kendaraan.

”Badannya sebelum jatuh memang udah gede tapi tidak segede sekarang.” kata Acim.

Sekitar delapan bulan terakhir, kondisi kesehatan Fjri memang memburuk.

Hal itu lantaran obesitas ekstrem yang di deritanya membuat berat badannya naik drastis sampai di kabarkan mencapai 300 kilogram.

Alhasil, Fajri hanya bisa berbaring dirumahnya, kendaki begitu, Acim menyebut fajri masih bisa bekerja jual beli secara online.

”Dia jualan online, tapi saya tidak tahu jualan apa, ya dari hape aja kerjanya.” kata dia.

Setelah pemeriksaan intensif, penyebab obesiras pria asal Kota tanggerang itu pun terjawab.

Tim dokter Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo ( RSCM ) yang menangani Fajri secara khusus akhirnya angkat bicara.

Di ketehaui, Fajri i ketahui pernah mengalami kecalakaan lalu lintas tiga tahun silam dan delapan bulan silam.

Hal itu membuat aktivitas Fajri terhenti, terutama delapan terakhir yang menbuatnya hanyabisa berbaring di tempat tidur.

Namun, kata Dr Dicky L. Tahapary selaku dokter spesialis penyakit dalam yang turut menangani Fajri, hal itu bukanlah penyebabnya.

Pasalnya, sejak sebelum kecelakaan, Fajri di ketahui memang sudah memiliki sudah memiliki berat badan berlebih.

=> Baca juga: Skandal di Kediaman Gubernur dan Istilah ”Pria Hidung Belang”

Dicky mengakui bahwa aktivitas Fajri yang hanya berbaring selama delapan bulan terakhir itulah yang membuat berat badanya menjadi naik drastis sampai kini di angka sekira 260 kilogram.

Jika dalam kondisi normal, tentunya jumlah asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh akan keluar sesuai dengan banyaknya energi yang keluarkan.

Namun hal itu tidak terjadi pada fajri yang delapan bulan terakhir hanya berbaring di tempat tidur.

Bahkan, sebulan terakhir Fajri sudah tidak tisur terlentang karena pernafasannya terganggu.

”Karena kecelakaan dan banyak berbaring tentu saja pengeluaran akan jauh berkurang.”

”Akibatnya ( asupan ) lebih banyak dan di simpan menjadi lemak tubuh yang berdampak pada organ lain,” jelas Dicky.

Sementara itu, dokter gizi RSCM yang turut menanggani Fajri, dr Nurul menyebut kondisi yang di alami Fajri ini cukup langka.

”Sebetulnya manusia itu punya respons untuk menjaga rasa kenyang dan laparnya itu tetap seimbang.”

”Namun dampaknya karena pasien ini juga tidak mobile, banyak tidak bergerak karena kondisinya sehingga makin banyak deposit lebak atau timbuan lemak yang tertumpuk di tubuhnya,” ujar Nurul.

=> Baca juga: Viral Gotong Keranda Jenazah Seberangi Sungai di Lampung

Mencegah agar tak serupa dengan yang di alami Fajri, Nurul menginggatkan kepada masyarakat untuk menjaga pola hidup sehat dan sadar menjaga pola makan.

Pasalnya, semakin bertambahnya berat badan maka biasanya seseorang akan sulit mengendalikan rasa laparnya sehingga membuat ingin terus makan.

”Jadi seharusnya sebelum menjadi obesitas sudah ada usaha prevensi sebelumnya, tapi i ni tentu saja tergantung dari kesadaran pasien,” tuturnya.

Di sisi lain, obesitas membuat kulit Fajri mengalami infeksi akibat luka, tak hanya itu, kulit Fajri menjadi sangat tebal hingga sulit menembus jarum suntik biasa untuk proses pengobatannya.

Tim dokter RSCM sampai harus memutar otak untuk menangani perkara itu, bahkan alat-alat tertentu di datangkan agar penanganan medis maksimal.

Plt Dikrektur Utama RSCM, dr Lies Dina Liastuti, mengatakan, Fajri mengalami luka-luka di beberapa bagian kulitnya karena saking lamanya tidak bergerak.

Kulitnya yang melembat karena lama terdiam diri sampai infeksi, untuk membersikan luka itu, tim dokter harus memiringkan ataumengubahposisi Fajri.

Hal itu menjadi tantangan tersendiri. Tim dokter kesulitan memindahkan pasien begitu berat, apalagi tidak ada alat bantuan.

”ini juga sulit karena sangat berat dan alat yang oerlu memindahkan dan memiringkan pasien kita tidak ada,”

=> Baca juga: Viral TKW Bawa Pulang Anak Mantan Majikannya yang Disabilitas

”Jadi untukmemindahkan dan mengubah posisi ( Fajri ) kita butuh beberapa orang,” kata Lies.

Ketika hendak memeriksa kondisi penyakit dalam Fajri dan menyuntikan cairan, tim dokter juga menemui kendala.

Sebab, tak segampang itu jarum suntuk bisa menembus kulit Fajri.

”Karena menembus otot yang begitu tebal untuk mencari pembuluh darahnya.”

”Kemudian panjangnya juga dan ternyata memerlukan beberapa alat khusus yang kami harus beli secara tersendiri di luar dari persediaan yang kita punya untuk orang normal,” papar Lies.

Sumber di rangkum dari berbagai sumber.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

slot thailand