Profil Lucky Heng, simak yuk fakta dan profil Lucky Heng, pebisnis bongkar soal Brand Indonesia di Paris Fashion Week yang kini tengah heboh. 

Lucky Heng, adalah seorang pengusaha yang kini tengah jadi sorotan. baru-baru ini mengungkap, soal brand Indonesia yang mengklaim tampil di Paris Fashion Week. 

mengungkap bahwa masyarakat Indonesia disajikan dengan informasi yang tak lengkap soal Paris Fashion Week sehingga mengira banyak brand tersebut diundang langsung oleh PFW

Seperti apa sosok Lucky Heng? Ini dia fakta dan profil Lucky Heng yang berhasil dirangkum KUYOU untuk kamu.

1. Profil Lucky Heng

Lucky Heng adalah seorang pria yang tumbuh di dalam keluarga yang penuh toleransi. Pasalnya, ia memiliki kakak perempuan dan ayah beragama Kristen, adiknya Islam, sementara ia menganut agama Budha. 

2. Pendidikan Lucky Heng

Dilansir dari laman LinkedIn miliknya, Lucky Heng diketahui menempuh pendidikan di Beijing Language and Culture University dengan jurusan Chinese Language and Literature. Ia juga pernah menempuh pendidikan Arsitektur di Institut Teknologi Bandung.

3. Karier Lucky Heng

Lucky Heng, memulai kariernya sebagai seorang arsitek di Singapura. Ia lalu sempat menjadi guru bahasa di China sekaligus menjadi musisi. Lucky Heng juga pernah bekerja di sebuah perusahaan tekonologi.

Mendirikan Bisnis Sendiri

Diketahui, Lucky Heng mendirikan bisnis parfum. Brand parfum bernama Alien Objects tersebut didirikan pada tahun 2019 lalu. 

Alien Objects sendiri memiliki inovasi baru yaitu memperkenalkan konsep desinfektan untuk wajah. Tak hanya itu, Alien Objects juga memiliki rencana untuk berkolaborasi dengan pemegang hak cipta kartun Doraemon.

Bekerja sebagai creative director

Kini, Lucky Heng diketahui bekerja sebagai creative director di Nanyang Bridge Media, sebuah agensi digital yang fokus pada pengembangan bisnis dan kulutr antara Indonesia dan China.

Kritik brand Indonesia

Baru-baru ini, Lucky Heng mengkritik brand Indonesia yang mengklaim tampil di Paris Fashion Week. Menurutnya hal tersebut adalah informasi yang tak lengkap dan bisa membodohi masyarakat Indonesia.