netizenews.org – Food blogger Magdalena Fridawati alias Mgdalenaf baru-baru ini menjadi sorotan publik dengan pernyataannya. Magdalena merasa dibenci oleh pemilik restoran tempat dia perlu diadili.

Meskipun jumlah pelanggan di Instagram telah mencapai 2,4 juta dan YouTube 4,2 juta. Sikap Magdalena dicemooh, dan dia dibandingkan oleh kritikus restoran di ulasan restoran.

Food vlogger Magdalena Fridawati

Saat membuka akun Twitter @pipis, dia melihat bahwa sebagai seorang food vlogger, Magdalena sangat ingin disukai dan diperlakukan secara luar biasa oleh para pemilik restoran. Namun, dia bertanya bagaimana jika seorang vlogger makanan bahkan tidak menghormati pemilik restoran.

“Secara keseluruhan, komentar ini bukan bagian dari permintaan makan gratis. Tapi saya ingin pemilik restoran mengapresiasi dan memperlakukan food vlogger dengan cara yang istimewa,” baca cuitan pemilik akun tersebut, dikutip Yoursay.id, Minggu (4/2/2023).

Menurutnya, restoran akan baik-baik saja terlepas dari apakah ada food vlogger atau tidak.

“Masalahnya, bagaimana pemilik restoran bisa mengapresiasi ketika food vlogger sendiri tidak menghargai restorannya? Lagi pula, tidak ada vlogger makanan, restorannya masih kuat. Apakah food vlogger juga memikirkan cara mereka menjalankan restoran, memastikan kualitas makanan, menjaga hubungan dengan pelanggan, dan mengelola keuangan sehingga mereka dapat membayar karyawannya? ” Dia melanjutkan.

Bahkan para kritiskus makanan selalu membayar pesanannya sendiri. 

Selain itu, pemilik akun ini membandingkan sikap Magdalena terhadap kritikus makanan saat menilai restoran. Seorang kritikus makanan profesional tidak ingin diketahui mengulas makanan secara objektif.

“Banyak para kritikus makanan profesional justru nggak mau dikenal biar bisa menilai makanan secara objektif. Malah inspektur Michelin Guide harus dirahasiakan supaya nggak dapat perlakuan istimewa. Dan mereka selalu bayar sendiri makanannya,” ungkapnya.

Selain itu, dia juga mengomentari pernyataan Magdalena yang merasa dipandang sebelah mata oleh pemilik restoran. Dia menyarankan apabila Magdalena sebagai food vlogger enggan diperlakukan demikian bisa menjadikan profesinya lebih serius.

“Bikin SOP-nya, ajukan proposal kerja, set target dan KPI, adakan review pasca kerja dan efeknya terhadap bisnis resto,” tuturnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *